Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

. JAM’IYAH TAREKAT

JA M’IYAH TAREKAT DI INDONESIA  SUTEJO IBNU PAKAR Kelompok orang-orang yang zuhud ( zãhid  atau zuhhãd ) kemudian mengambil perkumpulan atas dasar persaudaraan. Mereka lebih mendahulukan amaliah nyata daripada perenungan-perenungan filasafis (kontemplasi atau meditasi). Mereka mempunyai anggota dan tempat pemondokan serta guru khusus yang disebut syekh  atau mursyid. Mereka, dengan demikian, telah memasuki sebuah perkumpulan yang terorganisir ( jam’iyah ). P ara pertapa di abad II hijriah (X Masehi) me muncul kan penyiar-penyiar ( muballigh ) agama yang populer. [1]  Dalam abad yang sama pula terjadi perubahan sifat umum pertapaan. Mula-mula dasarnya adalah rasa takut kepada Allah ( khowf )  lalu  muncul penyebaran ajaran hubb/mahabbah  dalam arti kecintaan berupa ketaatan dan pengabdian yang berkesinambungan kepada Allah SWT. [2] Perubahan dalam sifat kemudian melahirkan perubahan dalam kepemimpinan. S e mula para pemimpin tarekat terdir...

MENUJU TRANSPERSONAL

MENUJU TRANSPERSONAL : MENUJU TRANSPERSONAL SUTEJO IBNU PAKAR T azk î yat al-Nafs ,  dalam pandangan para sufi,  merupakan istilah bagi praktek- mujãhadah . ...

MENUJU TRANSPERSONAL

MENUJU TRANSPERSONAL SUTEJO IBNU PAKAR T azk î yat al-Nafs ,  dalam pandangan para sufi,  merupakan istilah bagi praktek- mujãhadah . [1]   Mujãhadah dijalani atas petunjuk al-Sunnah dan  menekankan kesesuaian antara amaliah lahiriah dan amaliah batiniah. [2] Muj ã hadah  berarti  mengendalikan kecenderungan hawa nafsu dari masalah-masalah duniawi.  Muj ã hadah   yang berlaku di kalangan orang kebanyakan adalah pelaksanaan ibadah  lahiriah yang sesuai dengan ketentuan syari’at.  Kalangan khaw ã sh memaknai dimaknai muj ã hadah sebagai usaha keras menuscikan batin dari segala akhlak tercela. [3] Mujãhadah , dengan demikian, merupakan sistem perbaikan diri dalam bentuk perbaikan dan peningkatan kualitas pribadi. Perbaikan yang dimasud adalah pengosongan diri dari segala akhlak batiniah yang tercela. Peningkatan diri diakukan dengan cara mengisi aspek  batiniah yang telah bersih dengan akhlak terpuji dan berbagai keutamaan....

THORIQOT

BAGAIAMANA KITA BERTAREKAT SUTEJO IBNU PAKAR Tasawuf  adalah model pendidikan yang menaruh perhatian lebih terhadap kesucian jiwa.  Tasawuf bertugas mendidik ruhani  demi  tujuan  seorang muslim agar dapat mencapai martabat ihsan .  Tarekat adalah institusi pendidikan sufi yang dipola khusus untuk tujuan pembersihan hati ( tathir al-Qalb ) dan pensucian jiwa ( tazkiyat al-Nafs ).   Tarekat menempati posisi istimewa karena eksistensinya sebagai institusi yang menekuni pembersihan akhlak tercela dan menghiasi jiwa dengan akhlak terpuji dan berbagai keutamaan.  Adalah menjadi keniscayaan mengambil tarekat dari seorang syekh.   Tarekat lahir dari syariat yang suci. Tarekat menjadi sebuah sistem pendidikan spiritual yang berlandaskan kepada sunnah nabawi, karena sanadnya bersambung sampai dengan kepada Nabi SAW. Tidaklah cukup untuk dapat memahami dan mengamalkan apa yang menjadi tuntutan al-Kitab dan al-Sunnah tanpa menjadikan tar...

hawl

hawl : .  HAWL sutejo ibnu pakar Peringatan hari kematian ( hawl ) para  awliyâ ,  kyai, guru dan  orang tua kandung  dilaksanakan atas da...

hawl

.  HAWL sutejo ibnu pakar Peringatan hari kematian ( hawl ) para  awliyâ ,  kyai, guru dan  orang tua kandung  dilaksanakan atas dasar keyakinan bahwa mereka adalah pribadi- pribadi yang dikaruniai husn al-Khâtimah . Penghormatan ummat Islam terhadap para awliyâ Allah   dilakukan untuk mengenang  dan menteladani   pengabdian dan pengorbananan mereka dalam memasyarakatkan Islam ahlussunnah wal jama’ah  dan juga memerdekaan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Perbedaan mendasar yang dimiliki oleh para nabi dan rasul Allah dengan manusia biasa adalah keistimewaan dan keluar biasaan yang diperoleh secara langsung dari Allah serta tidak dimiliki manusia biasa.  Lazim disebut  ijâz  alias mu’jizat .  Salah satunya adalah kelahiran yang selalu diperingati ummat manusia setiap tahunnya. Konsistensi ummat Islam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah ekspresi keimanan dan keyakinan te...

Ki Ageng Selo

Ki Ageng  Selo   sutejo ibnu pakar Ki Ageng  Selo adalah  seorang mistikus Jawa yang hidup antara abad 15, di jaman Kerajaan Demak. Ia adalah cucu Raden Lembu Peteng atau Raden Bondan Gejawan , putra Prabu Brawijaya (Raja Majapahit yang terakhir) dari istri termuda. Cicit Ki Ageng Selo  bernama Sutawijaya  menjadi raja pertama Kerajaan Mataram Islam. Ki Ageng hidup di jaman peralihan budaya, dari Buddha-Hindu ke Islam, karenanya karyanya mencerminkan sintesa unsur-unsur mistikal Islam dan Hindu . Beberapa karya tulisnya adalah sastra sufistik serat papali  seperti Teratai Tak Berkelopak , Samudera Besar , Daun Hijau Tak Berpohon  (Godhong Ijo Ingkang Tanpa Wreksa) , Lampu Menyala Tanpa Sumbu (damar murup tanpa sumbu nenggih) ,  dan Muadzin Tanpa Bedug Nasab Ki Ageng Selo 1.     Prabu Brawijaya 2.     Bondan Gejawan 3.     Ki Ageng Selo 4.     Ki Ageng p...

MENUJU ALLAH

MENUJU ALLAH Sutejo IBNU PAKAR Setiap pribadi muslim pasti mendambakan kehidupan yang husnul khotimah sebuah perjalanan hidup dan kehidupan yang berakhir dengan kebaikan. Khusnul khotimah  yang dimaksud, sebagiaman dimaklumi secara umum, adalah kehidupan yang berkahir dengan kemampuan melafalkan kaliat tauhid : Laa iaaha ilaa Allahu . Khusnul khotimah bukan sebuah akhir yang tidak memiliki awal atau proses. Para lama sepakat bahwa untuk dapat mencapainya setap pribadi muslim disyaratkan unuk memiliki dua kebaikan uama yani husnul ‘ibadah dan husnul mu’amalah. Husnul ‘ibadah  adalah cara-cara yang baik yang dilakukan dalam setiap peribadatan, penghambaan, dan pengabdian kepada Allah SWT.  Husnul mu’amalah  merujuk kepada kebaikan didalam pegaulan dan berinteraksi  dengan sessama manusia dan semua ciptaan Allah SWT. Husnul ‘ibadah  adalah wujud peghayatan terhadap peran sebagai ‘abdullah  hamba Allah dan  husnul mu’amalah  merupakan...