Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

ISLAM DI CIREBON

ISLAM DI CIREBON Sutejo ibnu Pakar Hampir seluruh catatan sejarah, menurut Muhaimin, selalu menghubungkan Cirebon dengan perkembangan Islam di Jawa, khususnya di Jawa Barat. Lahirnya kerajaan Islam di abad 15-16 menunjukkan arti penting Islam di Cirebon pada awal perkembangan Islam. Pendiri kerajaan Islam di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Djati (Syarif Hidayatullah) adalah salah satu tokoh Walisongo. [13]  Pada tahap awal itu, Cirebon adalah bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan penyebaran Islam di Jawa. [14] G.F. Pijper, dalam tulisannya, menyatakan Cirebon adalah daerah pesantren, kyai-kyai mempunyai pengaruh di kalangan rakyat hingga sekarang. Kehidupan keagamaan masih bersifat tradisional. [15]  Di sini ulama aliran kolot mempunyai pengaruh besar di kalangan rakyat. Mereka itu guru-guru yang memberi pelajaran kepada para santri tentang ilmu fikih, ilmu tauhid atau ushuluddin, dan ilmu agama lainnya. Mereka adalah pemimpin agama yang sangat dihormati, disegani da...

NGAJI BARENG KH. FUAD AMIN

NGAJI BARENG  KH. FUAD AMIN catatan di PP Rodhotut Tholibin Babakan Cirengin OLEH SUTEJO IBNU PAKAR Pengasuh Pesantren Babakan Ciwaringin dikenal memiliki ikatan guru murid dengan KH. Cholil Bangkalan, hadhratusyekh KH. Hasyim Asy’ari, serta KH. Nasuha Sukunsari Plered Cirebon. Jaringan kekeluargaan diperluas dengan keluarga KH. Johar Arifin Balerante Palimanan dan keluarga KH. Syatori (PP Daruttauhid) Arjawinangun Cirebon. Salah satu menantu KH. Syatori adalah KH. Fuad Amin (putra KH. Amin Sepuh). Kyai ini dikenal simpatik,  ganteng dan berpenampilan selalu  perlente  meskipun hanya mengenankan sarung . Orang kebanyakan mengenalnya sebagai kyai yang selalu necis dan mengenakan jas. Sehingga menambah pesona krepibadiannya yang mudah akrab dengan siapapun dan adaptable . Abang-abang becak di wilayah Desa Babakan adalah komnuitas yang sering merasakan manfaat dan keberkahan sang kyai yang dikenal progressif. Langkah kakinya yang cepat mencerminkan pola berfi...

NGAJI BERSAMA KH. FUAD AMIN

NGAJI BERSAMA KH. FUAD AMIN OLEH SUTEJO IBNU PAKAR Pengasuh Pesantren Babakan Ciwaringin dikenal memiliki ikatan guru murid dengan KH. Cholil Bangkalan, hadhratusyekh KH. Hasyim Asy’ari, serta KH. Nasuha Sukunsari Plered Cirebon. Jaringan kekeluargaan diperluas dengan keluarga KH. Johar Arifin Balerante Palimanan dan keluarga KH. Syatori (PP Daruttauhid) Arjawinangun Cirebon. Salah satu menantu KH. Syatori adalah KH. Fuad Amin (putra KH. Amin Sepuh). Kyai ini dikenal simpatik,  ganteng dan berpenampilan selalu  perlente  meskipun hanya mengenankan sarung . Orang kebanyakan mengenalnya sebagai kyai yang selalu necis dan mengenakan jas. Sehingga menambah pesona krepibadiannya yang mudah akrab dengan siapapun dan adaptable . Abang-abang becak di wilayah Desa Babakan adalah komnuitas yang sering merasakan manfaat dan keberkahan sang kyai yang dikenal progressif. Langkah kakinya yang cepat mencerminkan pola berfikir yang dipenuhi dengan berbagai ide, gagasan dan terob...

BERPOLITIK DALAM BINGKAI TASAWUF

BERPOLITIK  DALAM BINGKAI TASAWUF OLEH: SUTEJA Konflik menajam dalam pertarungan politik setiap pergantian pimpinan partai dan pemilihan kepala daerah yang mulai berlangsung di seluruh kawasan Tanah Air, membuat kemiskinan dan penderitaan rakyat semakin mengenaskan. Fakir-miskin dan korban bencana alam  makin tak terurus saat  elite  partai dan bahkan tokoh-tokoh   agama  terperangkap perebutan kekuasaan materiil. Doktrin sufi mengajarkan bagaimana cara pembebasan manusia dari perangkap  hasrat kuasa dan kaya yang mejadikan pelaku ekonomi, politik dan tokoh agama  kehilangan rasa kemanusiaannya.   Ajaran sufi bisa menjadi basis etik dinamika kehidupan sosial, ekonomi dan politik kebangsaan yang humanis dan berkeadilan dalam dunia  global, jika dimaknai sebagai praksis kemanusiaan. Akar etik sufi ialah kesediaan manusia menempatkan dinamika kebendaan dan duniawi (sosial, ekonomi, politik) sebagai wahana pencapaian tahapan keh...

TITIP RINDU BUAT KANG AYIP[

TITIP RINDU BUAT KANG AYIP [1]      SUTEJO IBNU PAKAR Sufi adalah putra dari zaman dan bangsanya. Itulah kesan mendalam tentang sosok Kang Ayip Usman Yahya. [2] KH. Abdullah ‘Abbas, Rois Syuriyah NU Jawa Barat waktu itu, menegaskan “Usman itu Ayip dan NU”.   KH. Abdullah Abbas, di sela-sela rapat menjelang keberangkatan rombongan PC NU Kabupaten Cirebon ke arena Muktamar NU di Cipasung, menegaskan Ayip itu salah satu modal NU dalam mempersatukan ummat. Kalimat  ini menggambarkan kepedulian dan kedekatan  Kang Ayip dengan nahdhiyyin. Mengentaskan kemiskinan warga masyarakat sekitar, melayani kebutuhan semua komunitas beragama, dan mensejehterakan sesama termasuk komunitas hafdizoh  (wanita penghafal al-Quran) warga Fatayat NU Cirebon adalah amal saleh yang harus diteladani untuk dilanjutkan generasi muda NU Cirebon yang  mengaku dekat dan atau mengidolakan dia. Kang Ayip memiliki kesadaran dan kemampuan menerima fakta-fakta dan realit...

DUNIA MATERI

DUNIA MATERI Umumnya pengaruh dunia material membelenggu dan menipu setiap orang   sehingga lupa akan kesejatiannya, ia yang tidak tanggap atau tidak mengerti kenyataan ini, menjadi terombang-ambing dalam samudra yang maha luas (konflik pribadi).Tidak sedikit yang terhempas, jatuh dan terlempar kejurang kenistaan yang sangat gelap. Bagaimana cara menetralisir kekuatan belenggu dunia material itu ? Tuhan telah menurunkan ajaran agama kepada umat manusia adalah untuk dapat melepaskan diri dari belenggu dunia material. Harta kekayaan   dan kesenangan    kebutuhan yang harus dicari, namun dalam mencarinya harus didasarkan pada agama. Agama ibarat perahu, manusia adalah nelayan, harta ibarat  air dan  nafsu  adalah angin yang berembus di tengah samudra luas. Seorang nelayan yang ahli, mampu mengantarkan perahu mencapai tujuan dengan menggunakan air dan memanfaatkan angin sebaik-baiknya sehingga tidak tenggelam dalam menghadapi gelombang y...