TAREKAT SYATTARIYAH PESANTREN BENDA KEREP

TAREKAT SYATTARIYAH   PESANTREN BENDA KEREP
SUTEJO IBNU PAKAR

Salah satu pesantren di Jawa Barat, khususnya di wilayah eks Karesidenan Cirebon, yang dikenal sebagai pusat pengamalan Tarekat Syattariyah adalah Pesantren Benda Kerep   Harjamukti Kota Cirebon. Pesantren yang,  berada di wilayah RT.01 RW.011 Desa Benda Kerep ini, sejak awalnya, lebih dari 50 tahun lalu, telah menjadi pusat penyebaran dan pengamalan Tarekat Syattariyah. Hingga kini, telah ribuan  santrinya mengamalkan tarekat ini. Mereka tak sedikit yang kemudian membuka pesantren, setidaknya pusat-pusat pengajian di lokal daerahnya masing-masing, khususnya di Cirebon dan sekitarnya. 

Menurut kiai muda yang juga mursyid Tarekat Syattariyah di Pesantren Benda, Kyai Muhammad Miftah Machfudz, momen berdirinya Pesantren Benda  juga diikuti pengenalan dan penguatan Tarekat Syattariyah oleh para kiai pendiri pesantren. Pesantren Benda didirikan sekitar tahun 1940-an oleh Kyai Abdul Jamil, adik  Mbah Kyai Soleh.  Meski tidak semua mantan santri kemudian mengambil ijazah tarekat ini, namun jumlah terbanyak adalah mereka yang lantas menyatakan dirinya menjadi pengamal dan masuk sebagai jamaah tarekat ini. 

Tentang sejarah tarekat di pesantrennya, Kang Miftah memang tidak merinci awal masuk dan perkembangan Tarekat Syattariyah di pesantren ini. Namun ia memastikan sudah secara turun temurun para kiai dan alumni  pesantrennya mengamalkan amalan tarekat ini.  Secara pribadi ia mencontohkan jalur sanad atau silsilah ilmu tarekatnya dengan jalur: Kyai Miftah (lahir 9 September 1969) mengambil ijazah dari ayahnya, KH Ahmad Faqih, yang mengambil ijazah dari KH Kaukab yang berijazah kepada KH Muslim yang mengambil ijazah kepada Kyai (Sepuh) Soleh yang mengambil ijazah kepada Kyai Anwaruddin Kriyan (Mbah Kriyan) yang mengambil ijazah kepada Kyai Asy’ari (Mbah Guru Pesantren Kaliwungu Kendal Jawa Tengah) dan seterusnya hingga ke Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati Cirebon) sampai kepada syekh Tarekat Syattariyah di puncak sanadnya, Syekh Adullah al-Syattari.

Postingan populer dari blog ini

DZIKIR/WIRID TAREKAT TIJANIYAH

RADEN MUTA’AD (1785-1842 M)

TAHLILAN DAN HADIYUWAN