INKISYAF
INKISYAF
SUTEJO IBU PAKAR
Kasyf atau inkisyâf (orang kebnayakan menyebutnya mukasyafah) merupakan maqâm seorang wali yang sudah ma’rifat Allâh dengan mata hatinya. Maqâm kasyf ini diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang telah memiliki cinta (mahabbat Allâh) yang tulus dan bersih dari pengaruh hawa nafsu. Adapun cirinya adalah menjalankan syariat dengan baik, hatinya terbebas dari kehidupan duniaiwi, akhlaknya baik dan terpuji, secara lahir dan batin mampu menjauhkan diri dari kehidupan duniawi, tidak mengharapkan apapun dalam beribadah kecuali ridha-Nya, serta melanggengkan mujâhadah dan riyâdhah.
Kasyf, bagi al-Ghazali, adalah penyaksian dengan nur ilahi yang dikaruniakan Allah kepada orang ‘ârif sufi. Sufi atau al-'Arif dapat menyaksiakan berbagai nur ilahi bukan dengan kekuatan ilmunya, melainkan dengan kekuatan al-Yaqin. Pengetahuan orang ‘ârif berada di atas pengetahuan ahli kalam dan pengetahuan ahli kalam berada satu tingkat di atas pengetahuan orang awam. Seseorang yang berhasil mencapai kasyf telah terjun dalam gelombang berbagai hakikat realitas, mengarungi pantai keutamaan dan amal ibadah, bersatu dengan kesucian tauhid, serta mewujudkan keikhlasan yang benar-benar tulus. Tidak ada lagi yang tersisa dalam dirinya. Bahkan kemanusiaannya pun telah menjadi padam. Kecenderungannya pada tabiat-tabiat kemanusiaan pun telah sirna.