MENJADI MANUSIA TERBAIK
MENJADI MANUSIA TERBAIK
OLEH:
OLEH:
S U
T E J A
KHUTBAH PERTAMA
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذي هدانا لهذا, وما كنا لنهتدي لولا
أن هدانا الله، و الحمد لله المنزه عن أن يكون له نظراء وأشباه، المقدس فلا تقرب
الحوادث حماه، الذي اختار الإسلام ديناً وارتضاه، فأرسل به محمد - صلى الله عليه
وسلم - واصطفاه، وجعل له أصحاباً فاختار كلاً منهم لصحبته واجتباه، وجعلهم كالنجوم
بأيهم اقتدى الإنسان اهتدى إلى الحق واقتفاه،
صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه صلاة توجب لهم
رضاه، أحمده على نعمه كلها حمداً يقتضي الزيادة من نعمه، ويجزل لنا النصيب من قسمه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا (۷٠) يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَلْتَنظُرْ
نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوااللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ
HADIRIN
JAMA’AH JUMAT RAKHIMAKUMULLAH
Tiada
kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini
melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan dan
mencucurkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita semua dapat
berkumpul dalam majelis ini dalam keadaan sehat wal 'afiyat. Dan marilah kita
merealisasikan rasa syukur kita dengan menjalankan segala perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Sholawat
seiring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan insya Allah SWT
terlimpah pula kepada kita selaku umatnya yang senantiasa berusaha untuk
meneladani Beliau. Amin.
HADIRIN
JAMA’AH JUMAT RAKHIMAKUMULLAH
Sebelum
khatib menyampaikan khutbahnya, sudah barang tentu menjadi kewajiban seorang
khatib untuk menyampaikan wasiat taqwa. Marilah senantiasa kita tingkatkan mutu
kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, karena iman dan taqwa itulah
satu-satunya bekal bagi kita untuk menuju kehidupan yang kekal dan abadi yakni
kehidupan akhirat.
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ
الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَاب
"Berbekallah,
dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku
wahai orang-orang yang berakal". (QS. Al-Baqoroh: 197)
لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ فِي
أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka)",
Ahsani taqwim adalah manusia yang memilki bentuk yang paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan Asfal safilin adalah gambaran manusia pada saat usia tuanya yang tidak lagi mampu untuk mengerjakan aktifitas sehari-hari sebagaimana yang dilakukan pada waktu mudanya. Kemudian tafsir ini melanjutkan bahwa pahala dan dosa itu diberikan oleh Allah SWT pada saat seseorang itu mulai aqil balig lebih-lebih pada waktu mudanya.
Ahsani taqwim adalah manusia yang memilki bentuk yang paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan Asfal safilin adalah gambaran manusia pada saat usia tuanya yang tidak lagi mampu untuk mengerjakan aktifitas sehari-hari sebagaimana yang dilakukan pada waktu mudanya. Kemudian tafsir ini melanjutkan bahwa pahala dan dosa itu diberikan oleh Allah SWT pada saat seseorang itu mulai aqil balig lebih-lebih pada waktu mudanya.
Ahsani
taqwim adalah sama pengertiannya dalam tafsir Jalalain yakni manusia
memiliki bentuk paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan
pengertian Asfala safilin sendiri adalah manusia yang tidak taat pada Allah SWT
dan rasul-Nya, kelak akan dikembalikan pada tempat yang paling buruk dari pada
tempat yang lain yakni neraka jahannam yang panas lagi berkobar-kobar apinya.
Dan sebaliknya manusia yang mentaati perintah Allah SWT dan rasul-Nya serta
menjauhi segala larangannya, akan ditempatkan pada tempat yang paling indah
yakni surga yang didalamnya penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang
abadi.
HADIRIN
JAMA’AH JUMAT RAHIMAKUMULLAH.
Lalu
bagaimana kita meraih kedudukan Ahsani taqwim dan menjauhi dengan
sejauh-jauhnya Asfala safilin? Pertama, kita harus mensyukuri karunia
Allah SWT yang berupa dua mata, dua telinga, dua tangan, dan dua kaki yang
masih sempurna ini dengan syukur yang sebenar-benarnya.
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ
السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ
"Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu
bersyukur." (QS. Al-Mulk: 23)
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ
لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)
Kedua,
kita harus menggunakan karunia badan yang masih sempurna ini dengan
menggunakannya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, karena Allah SWT akan
meminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ
بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْؤُولاً
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya". (QS. Al-Isra': 36)
HADIRIN JAMA’AH JUMAT
RAHIMAKUMULLAH.
Dari
ayat di atas kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa semua tindakan yang kita
lakukan baik itu dari mata, telinga, tangan, dan kaki semuanya akan di mintai
pertanggung jawabannya. Maka jangan sampai tangan yang seharusnya kita gunakan
untuk membantu serta memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan, malah
kita gunakan untuk menganiaya, menyiksa, bahkan membunuh orang lain hanya
karena hal yang sepele. Dan jangan sampai tangan yang kita miliki ini kita
biarkan untuk mengurangi timbangan, mengurangi yang seharusnya menjadi hak
orang lain, lebih-lebih korupsi yang sangat-sangat merugikan orang lain.
Begitu
juga dengan mata, jangan sampai kita biarkan mata kita melihat hal-hal yang di
larang oleh agama bahkan hal-hal yang jelas-jelas di laknat oleh Allah SWT.
Begitu juga telinga mulut dan kaki, jangan sampai telinga dan mulut kita, kita
gunakan untuk mendengar dan mengucapkan hal-hal yang tidak sewajarnya, tetapi
marilah kita gunakan mulut dan telinga ini dengan memperbanyak membaca
al-qur’an, berzikir kepada Allah SWT serta membaca kalimat-kalimat Thoyyibah.
Karena tangan, kaki, serta mulut kita ini akan menjadi saksi di akhirat
kelak.
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى
أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا
يَكْسِبُون
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dulu
mereka usahakan". (QS. Yasin: 65)
Ketiga, dengan bertambah
besarnya seseorang, dari mulai kecil hingga ia menginjak masa muda inilah, yang
seharusnya diperhatikan oleh semua orang. Ada pepatah mengatakan ‘muda
foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga’, pepatah ini sangat salah dan
keliru, tidak mungkin seseorang yang tanpa berusaha payah ketika masa mudanya
dengan banyak menggali ilmu agama, begitu saja masuk surga. Mustahil
sungguh-sungguh mustahil, nabi Muhammad SAW saja orang yang kita kenal sebagai
orang yang nomor satu dalam agama, ketika hendak wafatnya beliau merasakan
sakaratul maut yang benar-benar menyakitkan. Oleh karena itu, mari kita gunakan
masa-masa emas ini yakni masa-masa muda ini dengan banyak menuntut ilmu agama
dan pastinya tidak begitu saja mengabaikan kehidupan dunia ini.
Keempat, mari kita
gunakan hati dan fikiran ini sebagai anugrah terbesar yang di berikan oleh
Allah SWT kepada kita dengan sebaik-baiknya. Hati inilah yang menjadi motor
atau penggerak bagi seluruh anggota tubuh kita, hati ini pula yang menjadi raja
bagi seluruh anggota tubuh kita ini, sebagaimana termaktub dalam hadits
Rasulullah SAW yang artinya “Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal
darah, manakala ia baik maka baiklah seluruhnya tapi manakala ia buruk maka
buruklah seluruhnya, ia adalah hati” (HR. Muslim).
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ
السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
"Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabannya
Kelima,
mari kita gunakan agama Islam ini, sebagai ruh utama bagi kita. Segala apa yang
kita kerjakan dan lakukan hendaklah sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama
Islam. Karena agama Islam inilah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah
SWT. Allah SWT berfirman di dalam surat Ali-Imran ayat 19. Yang berbunyi:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ
أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا
بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Sesungguhnya
agama (yang diridhai) disisi Allah SWT hanyalah Islam. tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah SWT maka sesungguhnya Allah SWT sangat cepat
hisab-Nya."
HADIRIN
JAMA’AH JUMAT RAHIMAKUMULLAH.
Yang
keenam atau yang terakhir adalah dengan menyatukan semua unsur-unsur dan
komponen yang telah kami sebutkan di atas yakni antara anggota badan jasmani
dan rohani haruslah senantiasa di bingkai dengan nilai-nilai agama Islam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali-Imron: 102)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِمًا.
أَمَّا بَعْدُ: إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلَّونَ عَلَى الَّنِبْيِّ يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا
بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُواْ
رَبَّنَا إِنَّكّ رَؤُوْفُ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ
قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا
نَسْأَلُكَ عِلْمًا نًافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبِلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ الله اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ
عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ
اَكْبَرُ